Sunday 10 February 2013

Stand Up Comedy


Stand up comedy memang udah mulai melebarkan sayapnya di Indonesia beberapa tahun yang lalu, mungkin sekitar tahun 2011 ya. Dan aku yang selalu telat menyukai sesuatu, baru memaknai tontonan itu sekarang. Ya, beberapa hari ini aku mulai mengikuti perkembangan stand up comedy Indonesia sejak antena televisiku berhasil mengcapture stasiun Kompas TV. Di sela-sela kewajiban belajarku sebagai seorang mahasiswa, tontonan ini memberikan alternatif tontonan komedi di Indonesia yang cerdas dan bermutu.
Berbicara tentang tontonan itu, tidak afdol jika kita tidak mengenal sejarahnya. Stand up comedy merupakan komedi yang dibawakan dengan berdiri sendirian di panggung dan melakukan komedi melalui ucapan. Tontonan ini sebenarnya telah lahir sejak abad 18 lalu di Eropa dan Amerika. Namun, baru mulai menjejakkan kakinya di tanah air pada tahun 1997. Tonggak sejarah stand up comedy mulai ditorehkan dengan berdirinya Comedy Cafe oleh Ramon Papana Tommybens pada tahun tersebut. Tempat inilah yang menginspirasi kehadiran para comics (pelaku stand up comedy) baru di tanah air. Dan Iwel adalah comic pertama yang tampil membawakan stand up comedy di layar kaca dalam acara Bincang Bintang tahun 2005. Di sini lah awal kemunculan stand up comedy. Ironisnya, sinarnya langsung meredup.
Di tahun 2011an lah stand up comedy mulai mencapai klimaksnya. Ditambah dengan perkembangan comic-comic baru yang menghiasi layar pertelevisian, mulai dari Raditya Dika, Soleh Solihun, Pandji Pragiwaksono, Kemal Pahlevi, Ge Pamungkas, Gilang Bhaskara, sampai Ernest Prakasa yang baru saja menjadi comic pertama yang mengadakan tur di 11 kota di Indonesia. Bahkan mulai bermunculan comic-comic perempuan, seperti Dilla Dil, Dyah, atau Jessica.
Stand up comedy menjadi tontonan komedi yang berbeda karena ada teknik-teknik khusus dalam melakukan suatu stand up comedy. Berikut ingin aku beberkan beberapa teknik dalam stand up comedy yang aku dapatkan dari blog @kisfendie :

One Liner
yaitu bit singkat yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat saja. One liner lumayan susah karena set up yang dihantarkan harus secepatnya memancing harapan penonton.
Contoh: Gue nggak homo! Cowok gue yang homo! – Mongol
“Gue nggak homo” adalah set up yang menunjukkan penolakan terhadap tuduhan bahwa Mongol homo. “Cowok gue yang homo” adalah punch line yang menunjukkan “ternyata” dia homo. One liner itu menghasilkan tawa karena membelokkan statement set up

Call back
yaitu teknik yang menggunakan punch line dari set up yang sudah disampaikan dulu, untuk set up lain beberapa bit berikutnya.
Contoh: joke 1 (set up 1, punch 1) – joke 2 (set up 2, punch 2) – joke 3 (set up 3, punch 3) – joke 4 (set up, punch 1)

Rule of three
yaitu teknik tiga angka. Set up yang digunakan adalah 2 kalimat awal dan kalimat ketiga merupakan punch line nya. Jadi normal, normal, gila.
Contoh: Ngajarin Raditya Dika ngelawak itu kayak ngajarin Melly bikin lagu, Dedy cara main sulap, atau ngajarin Syahrini cara bedakan – Ryan

Act Out
yaitu menunjukkan dengan gerakan. act out sering digunakan dalam stand up comedy karena mudah dan tingkat keberhasilan tinggi. Biasanya act out sebagai punch nya.
Contoh: Kalau laper jangan ngetweet, apa berharap tiba-tiba keluar makanan dari laptopnya (kemudian menunjukkan gerakan makanan keluar dari laptop) – Kisfendie

Impersonation
yaitu menirukan sosok yang sudah terkenal. Tenik ini biasanya mengambil gaya bicara, gerakan, atau kata-kata khas.
Contoh: Hay guuuuyysss! – McDanny impersonate Ikang Fauzi

Comparisons
yaitu joke dengan membandingkan sesuatu dan sesuatu yang lainnya.
Contoh: Mahasiswa STIS beda signifikan saat habis keluar uang ID dan sebelum keluar uang ID. Habis keluar uang ID diajak jalan “oke, ayo langsung” kalau sebelum keluar uang ID “waduh, lagi ada tugas nih” - Kisfendie

Riffing
yaitu mengajak penonton untuk berinteraksi. Biasanya menjadikan penonton sebagai objek joke. Hati-hati menggunakan riffing karena sering gagal atau mungkin menyinggung perasaan penonton.
Contoh: *Pandji melihat penonton menggunakan kaos MU dengan nama Rooney*
Di belakangnya namanya Rooney, tapi kok di depan mukanya Runyam? – Pandji

Gimmick
yaitu alat bantu atau hal lain di luar stand up comedy yang digunakan untuk joke. Biasanya sebagai punch line.
Contoh: Sekarang hiburan nggak berkualitas, akhirnya hiburan sederhana jadi istimewa, seperti *kemudian berGangnam Style* - Kisfendie

Heckler
yaitu pengganggu dalam stand up comedy. Heckler biasanya berteriak saat set up sedang dibawakan, meneriakkan punch line sebelum comic mengutarakannya atau bahkan menyuruh comic untuk turun dengan kalimat “Huu... atau Turunnnn”. Heckler harus diatasi sehingga dia tidak mengganggu comic. Biasanya cara mengatasinya adalah menjadikannya bahan joke dengan sedikit menghina agar dia diam.
Contoh: Tolong dong kalau habis boker disiram, ngambang nih dari tadi *sambil nunjuk Heckler* - Pandji

Itulah sekilas tentang stand up comedy. Bagiku menonton stand up comedy tak hanya memberikan suatu hiburan, tapi juga sebuah pemandanga realita kehidupan yang biasa terjadi di sekitar kita. Tak hanya itu, kita juga disodori sebuah tontonan yang membuat kita berpikir, "oh iya ya, berarti bego banget gue". So, maju terus stand up comedy Indonesia. Berikan sebuah karya yang bervariasi, cerdas, bermutu, dan tentunya menghibur.

No comments:

Post a Comment