Sebulan yang lalu, saat aku akan mengikuti Ujian Tulis SNMPTN,
aku tak menyangka kalau aku terlalu terbayang tokoh idolaku, bahkan di
detik-detik aku akan mengikuti perhelatan akbar itu. Jadi, waktu itu aku dan
ibuku berniat melihat ruangan ujianku di Gedung D3 Teknik Mesin UGM. Dengan rasa
takut yang bercampur penasaran, aku masuk ke gedung itu. Saat ada seorang bapak
Cleaning Service menanyaiku apa yang aku cari, aku jawab aku mencari ruangan
221 A, sekaligus 221 B, ruang ujian temanku, Ella. Bapak itu kemudian
menyuruhku kembali lagi jam 4 karena waktu aku datang, ruangan itu masih
digunakan mahasiswa untuk kuliah.
Akhirnya aku kembali ke mobil. Tiba-tiba aku merasa ada yang
tidak beres dengan nomor ruang ujianku karena sebelumnya aku memang tidak
melihat kartu ujianku. Benar saja, saat aku lihat kartu ujianku, ruang ujianku
ternyata bukan ruang 221 A, tapi ruang 218 A. Tentu saja ruang ujian Ella pun
bukan ruang 221 B, tapi ruang 218 B. Sempat terpikir kenapa aku bisa
terpikirkan angka 221. Melihat persiapan SNMPTN lebih penting, aku tak lagi
memikirkan nomor itu.
Akhirnya aku menemukan jawabannya beberapa hari setelah Ujian Tulis
SNMPTN. Saat itu, aku berhasil mendapatkan film Sherlock Holmes 2: A Game of
Shadow dari temanku. Saat aku berleha-leha menonton film itu, aku sadari kalau
rumah Holmes ada di Baker Street nomor 221 B. Astaga, sampai begitukah
bayang-bayang Sherlock Holmes merasuki pikiranku. Sampai-sampai nomor ruangan
ujian pun bisa terkontaminasi tokoh rekaan itu.
Yap, postinganku kali ini memang terilhami kegilaanku saat ini
pada Sherlock Holmes. Meski aku bukan fanatik Holmes, tapi setidaknya aku tahulah tentang Sherlock Holmes. Ada beberapa film dan novel dari berbagai sudut pandang yang berbeda yang aku baca dan nonton. Tapi, dari semua sudut pandang itu, aku masih menyukai duet Sherlock Holmes dan dr Watson karya penulis aslinya, Sir Arthur Conan Doyle.
Maybe it’s not important, but it reminds me about Sherlock
Holmes. Yeah, It’s just postingan iseng malam hari. ^^